Upacara Peringatan Sumpah Pemuda
Kepala MTsN 1 Jepara Ajak Para Peserta Upacara Sumpah Pemuda ke-94 untuk Selalu Menanamkan Rasa Persatuan dan Kesatuan dalam Diri
Jepara – Setelah kurang lebih dua tahun tidak menyelenggarakan upacara Hari Sumpah Pemuda secara luring, MTsN 1 Jepara kembali menyelenggaraka upacara HSP sesuai dengan surat edaran resmi. Pelaksanaan Upacara Hari Sumpah Pemuda yang ke-94 diikuti oleh civitas akademika MTsN 1 Jepara, pada Jumat (28/10)
Upacara yang dimulai tepat 07.00 wib di lapangan MTsN 1 Jepara berlangsung sangat khidmat. Tidak terlihat satu siswa yang berbicara sendiri dengan teman.
Di awal sambutannya, kepala MTsN 1 Jepara, Drs. H. Miftakhudin, menjelaskan bahwa perjuangan para pemuda sangat besar. “Para pemuda Indonesia di kala itu memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap kemajuan dan keberlangsungan Bangsa dan Negara Indonesia. Mereka melakukan kegiatan yang sangat bermanfaat untuk memperebutkan kemerdekaan, yaitu dengan menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan dari dalam diri seluruh warga Indonesia,” katanya
Selanjutnya, beliau juga menginformasikan bahwa sejarah awal terbentuknya sumpah pemuda dipelopori oleh organisasi Budi Utomo, dari terbentuknya Budi Utomo, akhirnya para pemuda membuat sebuah organisasi di setiap daerah dengan bahasa daerah masing-masing. Dengan kesadaran nasionalisme dari para pemuda yang tumbuh sejak tahun 1908, membuat para pemuda bisa mengalahkan penjajah. “Organisasi daerah tidak akan mampu melawan penjajah, jika berdiri sendiri tanpa adanya kesadaran persatuan dan kesatuan yang tinggi. Karena di kala itu, penjajah menggunakan cara memecah belah pemuda antar daerah. Namun, pemuda Indonesia memperkuat pertahanan mereka dengan bersatu dengan tangguh dalam mengusir penjajah,” tambah Drs. H. Miftakhudin.
Diakhir sambutannya, Drs. H.Miftakhudin mengajak kepada seluruh peserta upacara, untuk senantiasa menumbuhkan kesadaran akan nasionalisme, persatuan, dan kesatuan. “Nilai Sumpah Pemuda yang perlu kita tanamkan adalah rasa persatuan dan kesatuan. Hilangkan rasa egoisme pribadi dan golongan. Mari kita tanamkan rasa persatuan dan kesatuan pada diri kita masing-masing, karena pada dasarnya Allah menciptakan kita semua untuk saling mengenal, bukan saling bertengkar,” tegasnya