Regi Abiyyu Destino, Siswa Madrasah Jago Balap dari Jepara
JEPARA – Seiring pertambahan usia, crosser asal Jepara Muhammad Regi Abiyyu Destino, mulai tahun ini tak bisa lagi berlaga di kelas minimoto. Meski harus naik ke kelas pemula, pembalap tim Regiga Group Jepara ini berhasil mencatat start bagus. Di sejumlah kejuaraan awal kelas pemula, Regi selalu berhasil naik podium. Regi mendapatkan dukungan dari kedua orang tuanya, Yuli Sugiyanto dan Lusi Istuinantuningtyas
Balapan terakhir yang diikuti Regi adalah Kejurda Grasstrack Piala Bupati Jepara Seri 2 yang berakhir Ahad (27/2/2022) lalu di Sirkuit Dian Rakashima, Jepara. Meski berlabel kejurda, Regi harus bersaing dengan sesama pembalap pemula yang sudah malang melintang di berbagai gelaran nasional. Mereka di antaranya Lutfi Fetrik (Tasikmalaya, Jabar), F. Erlang (Kendal, Jateng), Agik Doyok (Jember, Jatim), hingga Risky Aji Sapodo (Bengkulu).
Sedangkan dari eks-Karesidenan Pati, tak ada satu pun pembalap yang bisa menandingi Regi. “Track sirkuit kita ini, kan, salah satu yang terbaik di Indonesia. Makanya banyak pembalap nasional tertarik turun,” kata pembalap yang saat berada di atas track, lebih dikenal dengan nama Regi 195.
Naik Podium 6 Kali dari 7 Start
Dengan persaingan seperti itu, siswa kelas 2 MTs N 1 Jepara ini, tetap mampu 6 kali naik podium dari 7 kelas yang diikuti. “Satu kelas yang gagal karena salah memilih ban. Tim memperkirakan track kering, ternyata ada hujan singkat di tengah balapan. Ban saya kehilangan daya cengkeram,” kata Regi.
Pada kelas Free for All (FFA) Pemula Open, Regi 195 finish keempat di belakang Lutfi Fetrik, Agik Doyok, dan F. Erlang. Namun dia berhasil mengasapi crosser asal Pangandaran Rafu Wahyudi.
Hasil lebih bagus dicatat di kelas Bebek Modivikasi Pemula Open. Finish di urutan kedua, Regi hanya kalah dari Agik Doyok. Sedangkan Lutfi Fetrik, Prima PP (Wonosobo), dan Rafu Wahyudi harus puas hanya bisa melihat punggung Regi di hampir sepanjang balapan.
Balapan berikutnya di kelas Bebek Standar Pemula Open, Regi kembali finish keempat, tapi masih di depan crosser asal Bengkulu Risky Aji Sapodo.
Sementara di kelas Bebek Standar 17 Tahun, Regi yang masih berusia 15 tahun mampu finish keempat di belakang F Erlang, Galang Saputra (Demak), dan Marvelio Aprilian. Slot podium tersisa ditempati Dyas Lorenzo (Wonosobo) yang tak mampu mengejar Regi.
Track kelas FFA 17 Tahun pun tetap mampu dilahap dengan baik oleh Regi, dan menempatkannya finish ketiga di belakang Erlang dan Galang Saputra.
Posisi terbaik Regi dicatat di kelas Bebek Standar eks-Karesidenan Pati. Regi berhasil mengasapi seluruh pesaing sebelum mendapat kibasan bendera finish.
“Semoga pada seri ketiga mendatang hasilnya lebih baik meski persaingannya pasti lebih ramai. Kalau pada seri pertama lalu, saya ikut di 4 kelas. Semuanya naik podium, yaitu 2 kali juara 1, lalu juara 3 dan juara 5,” kata Regi.
Manajer Tim Regiga Yuli Sugiyanto menambahkan, target terdekat Regi adalah memenangi sebanyak mungkin balapan di kelas pemula. “Dia hanya punya waktu dua tahun di kelas pemula. Saya gembleng semaksimal mungkin agar benar-benar siap saat mentas ke persaingan kelas junior,” kata Yuli.